Sunday, February 2, 2014

Yang Lulus Ujian Tuhan


Yang lulus ujian Tuhan

Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu mendengar Rasullullah SAW bercerita bahawa dulu  dikalangan Bani Israil ada tiga orang: belang (sopak), botak, dan buta. Allah Subhanahu wa Ta'ala hendak menguji mereka, maka Allah mengutus malaikat untuk datang kepada orang yang belang (sopak), lalu bertanya kepadanya: "Apakah yang anda inginkan?"


"Warna yang bagus dan kulit yang baik," jawab orang itu. "Sebab, kini saya telah dijauhi orang."
Maka diusaplah badan orang itu oleh malaikat itu, sehingga dengan izin Allah hilanglah penyakitnya dan kulitnya berubah menjadi sangat bagus dengan warna yang indah.
Lalu orang itu ditanya lagi, "Harta kekayaan apakah yang engkau inginkan?"
"Unta," jawabnya.
Maka diberinya unta betina yang sedang bunting sambil di doakan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberkatinya.

Setelah itu, malaikat tersebut mendatangi orang yang botak dan bertanya, "Apakah gerangan yang anda inginkan?"
"Rambut yang bagus," jawabnya dengan mantap. "Dan hilangkan botakku ini, sebab orang selalu mengejekku."
Lalu malaikat itu mengusap kepalanya dan dengan izin Allah botaknya langsung hilang dan rambutnya tumbuh kembali dengan cukup bagus. Orang itu kemudian ditanya, "Kini harta kekayaan apa yang anda inginkan?"
"Sapi," jawabnya.
Orang itu kemudian diberi sapi betina yang sedang bunting sambil didoakan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberkatinya.

Dan terakhir, malaikat datang pada orang yang buta dan bertanya, "Apakah yang anda inginkan?"
"Saya ingin sekiranya Allah mengembalikan penglihatan mataku, supaya saya dapat melihat segala sesuatu," jawabnya meminta. Maka diusaplah kedua matanya oleh malaikat itu, dan dengan izin Allah seketika itu pula ia dapat melihat kembali.
"Sekarang harta kekayaan apa yang engkau inginkan?"
"Kambing," jawabnya.
Ia kemudian diberi kambing betina yang sedang bunting.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan, serta tahun pun berganti tahun. Seiring itu pula haiwan-haiwan ternak ketiga orang itu bertambah banyak. Akhirnya masing-masing telah memiliki satu lembah unta, satu lembah sapi, dan satu lembah kambing.

Malaikat itu kemudian kembali datang pada orang yang dulunya belang (sopak). Kedatangannya kali ini sengaja menyamar seperti bentuk rupa orang itu ketika masih belang dulu. Setelah sampai di tempat orang itu, ia berkata, "Saya ini orang miskin yang tengah putus perjalanan dan kehilangan punca. Maka tiada yang dapat menyampaikan saya pada tujuan, kecuali pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bantuanmu. Saya mohon padamu, demi Allah yang memberimu warna dan kulit yang bagus serta kekayaan, agar memberiku seekor unta."
Mendengar ucapan yang demikian, orang itu kemudian menjawab: "Hak-hak orang lain masih banyak."
"Saya seperti kenal denganmu," sahut malaikat itu, "Tidakkah anda dulu belang, dibenci orang, lagi miskin, setelah itu anda diberi kekayaan oleh Allah?"
"Sungguh saya mewarisi harta kekayaan ini dari orang tuaku," jawabnya membantah.
"Jika anda berdusta, semoga Allah mengembalikan anda pada keadaan yang dulu," kata malaikat.

Setelah itu, malaikat tersebut datang pada orang yang dahulunya botak dengan menyamar menyerupai bentuknya ketika masih botak. Saat tiba di tempat orang itu, malaikat berkata padanya sebagaimana yang dikatakan pada orang pertama tadi. Ternyata jawapannya sama saja dengan orang sopak tadi, sehingga malaikat mendoakan pula, "Jika engkau berdusta, semoga Allah mengembalikan engkau pada keadaanmu dahulu."

Terakhir, malaikat itu datang pada orang yang dulunya buta. Ia berkata, "Seorang miskin yang dalam perjalanan telah putus hubungan. Maka saya takkan dapat sampai pada tujuanku kecuali dengan pertolongan Allah melalui perantaraan bantuanmu. Saya mohon demi Allah, Dia-lah yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberimu kekayaan, oleh kerana itu berilah saya seekor kambing untuk bekal yang dapat mengantar saya sampai pada tujuanku."
"Benar," jawab orang itu, "Dahulu saya buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatanku, dan miskin, lalu Allah memberiku harta kekayaan. Kerana itu, sekarang ambillah sesukamu. Demi Allah. saya takkan keberatan dengan sesuatu yang engkau ambil kerana Allah."
Maka malaikat pun berkata: "Tahanlah hartamu. Kamu bertiga sebenarnya sedang diuji oleh Allah. Maka Allah pun redha padamu dan murka pada dua orang teman itu." (hadith Bukhari & Muslim).

Oleh kerana itu, dapatlah di ertikan bahawa kekayaan dan kemiskinan, kesihatan dan sebagainya merupakan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Banyak orang yang berjaya melalui ujian ketika dia sakit, miskin, dan sebagainya. Namun, amatlah kurang orang yang berjaya melalui ujian dalam keadaan sihat, kaya, dan sejahtera, berkedudukan tinggi. Kecuali hamba-hamba Allah yang beriman dan bertakwa kepada-Nya.

 

No comments:

Post a Comment